SURABAYA – Selain Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Gresik juga menjadi penopang utama kegiatan ekspor-impor di Jatim. Upaya meningkatkan arus kapal terus dilakukan PT. Pelindo di pelabuhan tersebut. Salah satunya dengan memperdalam kolam dermaga untuk memfasilitasi kapal besar. Pengerukan difokuskan di kolam dermaga V. Dari -2 LWS (low water spring) kolam akan diperdalam hingga -6 LWS. Pengerukan akan dilakukan bertahap dengan memanfaatkan peralatan modern.
Sementara itu, proses pendalaman melibatkan PT Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS). Perusahaan tersebut mengerahkan satu unit grab dredger (derek pengeruk) untuk mengerjakan proyek. Selain itu, ada tiga kapal tongkang bermesin yang diperbantukan ke lokasi.
Kepala Departemen Hukum dan Humas PT Pelindo Regional 3 Karlinda Sari menjelaskan, pengerukan dilakukan untuk peningkatan layanan. Tujuannya, mempermudah kapal bersandar ke pelabuhan. “Dengan adanya pengerukan, kapal besar bisa masuk. Arus bongkar muat pun meningkat.” katanya.
Dia melanjutkan, pengerukan di kawasan Pelabuhan Gresik amat penting. Sebab, pelabuhan itu merupakan penyangga aktivitas logistik di Surabaya dan sekitarnya. Banyak industri yang bergantung pada Pelabuhan Gresik.
Selama ini, Pelabuhan Gresik banyak disinggahi kapal yang memuat curah. Bukan hanya domestik, tapi juga angkutan dari luar negeri. Banyak bahan baku produksi yang didatangkan via pelabuhan.
Pelindo juga membangun dermaga baru pada tahun 2020. Pembangunannya telah selesai dan dioperasikan. Dermaga dengan panjang 158 meter dan lebar 15 meter itu dimanfaatkan untuk angkutan barang general kargo dan curah kering. (hen/c18/tia)